Setiap
makhluk hidup pasti
berkembang biak, cara berkembang biak mereka berbeda beda. Salah satu yang akan dibahas saat ini adalah makhluk hidup yang bernama
burung, burung saat kawin tidak memiliki penis, mengapa hal itu bisa terjadi??
Baru baru ini ada penelitian tentang mengapa
burung tidak memiliki penis,
Burung seperti ayam yang secara normal
memiliki penis pada saat embrio. Namun, begitu tumbuh dewasa,
penis mengalami degradasi.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology menunjukkan, penis mengalami reduksi karena banyak
burung memiliki "program" genetik yang menghentikan perkembangan penis.
Tim peneliti menemukan bahwa gen yang disebut
Bmp4 memainkan peranan penting dalam proses ini. Dalam perkembangan ayam, ketika gen Bmp4 aktif,
perkembangan penis akan terhenti.
Sementara itu, pada bebek yang masih mempertahankan penisnya, gen tersebut tetap inaktif. Karena tak punya penis, ayam dan
burung lain yang juga tak memiliki penis harus mengembangkan cara reproduksi selain dengan penetrasi. Baik
burung jantan maupun betina memiliki pembukaan yang disebut kloaka. Ketika kloaka jantan dan betina bersentuhan, maka sperma akan ditransfer. Mekanisme transfer sperma ini sering disebut "ciuman kloaka".
Meski sebab reduksi penis mampu diuraikan, alasan mengapa banyak
burung harus tak memilikinya masih menjadi misteri. Pimpinan studi,
Anna Herrera, dari University of Florida, berspekulasi bahwa hilangnya penis terkait upaya kontrol reproduksi.
"Membedah basis molekuler dari variasi natural yang dipicu oleh evolusi bisa membantu penemuan mekanisme baru perkembangan embrio yang tak terduga," lanjut Cohn.
"Ini tak hanya membuka kesempatan bagi kita untuk memahami bagaimana evolusi bekerja, tetapi juga memperoleh pandangan baru tentang sebab malformasi," pungkasnya.
Sekian dulu informasi tentang
Mengapa burung tidak memiliki penis.